Selasa, 20 Mei 2014

Kebebasan Anak

Kebebasan Seorang Anak

Pada dasarnya anak mempunyai hak untuk memiliki kebebasan. Seorang anak di ibaratkan sebuah pasir yang di genggam dengan tangan, dimana bila pasir itu di genggam teralu erat maka pasir itu akan tumpah dan apabila pasir itu tidak di genggam maka akan semakin banyak pula pasir yang tumpah. Jadi pada intinya agar tidak tumpak maka pasir itu seharusnya tidak di genggam terlalu kuat dan tidak juga dibiarkan, maka anak harus di beri kebebasan tetapi bebas dalam aturan agar anak dapat merasakan dan menemukan jati dirinya menjalani hidup dengan sempurna. Karena kesempurnaan dan kebahagiaan anak bukan di ukur dari materi saja tetapi kasih saying dan perhatianlah yang sangat di butuhkan bagi anak.
Di jaman yang serba modern ini banyak sekali kasus tentang kenakalan remaja, banyak sekali remaja yang salah jalan. Salah satu akibat dari kenakalan para remaja tersebut adalah kurangnya perhatian dari orang tua. Seharusnya orang tua harus ekstra perhatian kepada anak, mendengarkan curhat  keluh kesahnya, mengerti dan memahami apa yang di butuhkan dan apa yang menjadi inginnya dengan seiring bertambahnya usia mereka, jika orang tua hanya memberikan materi saja itu sangat tidak cukup bagi anak. Karena anak hanya ingin di mengerti, di pahami dan di dengarkan.
Di saat anak sudah mulai dewasa, jangan buat anak menjadi tertekan, jadilah orang tua yang siap untuk menjadi teman sekaligus sahabat bagi anaknya. Buatlah anak menjadi senyaman mungkin dengan orang tua, dengarkan apa yang sedang dialaminya, memahami apa yang menjadi masalahnya. Posisikan diri anda menjadi orang tua yang multi fungsi, jangan pernah menjadi orang tua yang tidak mau peduli apa yang sedang dialami anak.
Dengan begitu anak akan menjadi tertekan dan akhirnya mencari pelampiasan lain dan bisa menjadi stress karena pada saat ada masalah anak bingung akan cerita kepada siapa, tidak ada tempat untuk dia berbagi.
Jadilah orang tua yang fleksibel, buat anak nyaman dengan anda seolah andalah tempat persembunyian yang paling aman dan tempat kehangatan.
Mungkin sediit catatan ini dapat menjadi pelajaran dan pertimbangan bagi para orang tua dan calon orang tua.

Selasa, 13 Mei 2014


“Apresiasi Seni Krawitan di Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI)”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Apresiasi Seni Karawitan
Dosen Pengampu: Bp.Waluyo

Disusun Oleh:
Nama                   : Citra Armelia
NIM           : A510120192
Kelas          : IV E

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014


Apresiasi Seni Krawitan di Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI)
Pertunjukan yang pertama ini dilakukan pada hari Jum’at tanggal 11 April 2014 di Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI). Yang disajikan pada pementasan seni karawitan ini adalah:
1.      Gendhang Pathelon

Pemain berjumlah 30 orang, Terdiri dari pemain musik 21 orang yaitu:
Dini, Yoko, Dwi, Dini, Lia, Puji, Danang, Maryatun, Warih dan Liliawati bertugas sebagai pengrawit
Danang Ari Prabowo brtugas sebagai ricikan rebab
Warih bertugas sebagai pemain ricikan gender
Bayu, Suwuh Dewi, Deni, Lia, Wantu Puji, Danang, Maryatun, Dini, Yoko bertugas sebagai Sartono tatakan
Sinden perempuan 5 orang   dan sinden laki-laki 4 orang.
 
2.      Gendhing Topeng Wayang


Jumlah pemain berjumlah 22 orang, yang terdiri dari:
Pemain gamelan: 18 orang,
yang terdiri dari: pemain racikan rebab bernama Deni Rahmasetiawan, pemain ricikan gendang bernama Tri bayu Santoro,pemain ricikan gender yang bernama Suwuh,
Sinden: 1 orang, yang bernama Dewi
Dalang laki-laki 1 orang
Penari: 2 orang
 
3.      Klenengan
Jumlah pemain berjumlah 24 orang, yang terdiri dari:
Pemain gamelan: 18 orang,
yang terdiri dari: pemain racikan rebab bernama Deni Rahmasetiawan, pemain ricikan gendang bernama Tri bayu Santoro,pemain ricikan gender yang bernama Suwuh,
Sinden: 1 orang, yang bernama Dewi
Dalang laki-laki 1 orang
Penari laki-laki: 3 orang
Penari perempuan: 1 orang
 
Pementasan kedua yaitu dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu tanggal 15-16 April 2014. Yang di pentaskan adalah sebagai berikut:
1.      Komposisi Kluthekan oleh Arna Saputra
Jenis musik ini terinspirasi dari aktivitas keseharian di sebuah warung yang menghasilkan bunyi kluthak-kluthuk.
Alat-alat yang dipergunakan dalam pementasan kluthekan yang menghasilkan suara ini adalah: suara gelas berisi air dengan volume yang berbeda dan dibunyikan dengan cara di usapkan secara melingkar, botol kaca yang berisi air dengan volume berbeda dan dibunyikan dengan cara dipukul dan atau ditiup, ceret berisi air yang dimasak dan jika mendidih akan menghasilkan bunyi, sayuran yang di potong-potong menggunakan pisau yang dapat menghasilkan bunyi, serta suara-suara para pengunjung warung.
      Suara yang dihasilkan memperhatikan besar-kecil dan rendah tinggi suara, dalam sebuah cerita drama tersebut ada klimaks dalam cerita saat suara musik besar nyanyian juga besar dan sebaliknya, jika suara music kecil/rendah maka suara  nyanyian akan kecil/rendah juga. Pemain dalam penampilan ini ada 10 orang diantaranya 4 pemain drama dan 6 pemain music.

2.      Trenyuh oleh Jasno.
Musik ini diciptakan oleh composer yang bernama Zarno. Musik ini terinspirasi oleh perasaan ketika melihat sesuatu dan merasa iba karena ada yang kurang dari keluarganya.
Bunyi yang di hasilkan dari penampilan ini yaitu bunyi dari bel,senar yang ditarik yang dapat menghasilkan bunyi, suara air yang mengalir dari dalam bambu yang menghasilkan bunyi. Dalam penampilan ini ada 7 orang yang berperan memainkan alat musik. Alat musiknya bervariasi antara music karawitan (boning, kempul, kempyong, rebab) tabuhan kendhi, peralon panjang brisi pasir, gitar, alat musik sejenis kajon, hanya lagu.