MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SISWA UNTUK MENULIS KARANGAN
DENGAN METODE LIMIT, PROCESS AND DEVELOP
(LITOSLOP) SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
II.
PEMBAHASAN
A.
Penerapan
metode 3M (Limit,Process and Develop) dalam menulis karangan
Langkah-langkah
kegiatan:
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Alokasi
Waktu
|
Pendahuluan
|
a.
Orientasi.
1)
Guru memberikan salam dan
mengajak siswa untuk berdoa.
2)
Guru mengecek kehadiran
siswa.
b.
Motivasi.
Guru
memotivasi siswa dengan memberikan cerita tokoh yang patut dicontoh sehingga
siswa aktif dalam pembelajaran.
c.
Apersepsi.
1)
Guru mengkondisikan
peserta didik.
2)
Guru bersama siswa
melakukan ice breaking.
3)
Guru mengulang materi
yang telah disampaikan pada pembelajaran kemarin
d.
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan tersebut dan ruang lingkup materi yang akan dipelajari yaitu
Siswa mampu menyebutkan jenis-jenis bangun datar dan menghitung luas dari bangun datar
tersebut.
|
10 menit
|
Inti
|
Bagian
Pertama:
1.
Guru
memberikan penjelasan tentang materi menulis karangan.
Tahap
Meniru:
2.
Guru
menunjukkan kepada siswa sebuah cerita tentang si Kancil dan Buaya.
3.
Salah
satu siswa maju kedepan kelas untuk membacakan cerita tersebut dan
teman-teman yang lain menyimak.
4.
Guru
bersama siswa menganalisis isi cerita tersebut yaitu tentang Siapa, Kapan, Bagaimana,
Dimana, dan Mengapa.
Tahap Mengolah
5.
Guru
bersama siswa menganalisis tokoh, latar dan alur dalam cerita si Kancil dan
Buaya.
6.
Guru
bersama siswa menambah tokoh dalam ceri ta si Kancil dan Buaya.
7.
Guru bersama siswa mendiskripsikan watak tokoh yang telah
di tentukan.
8.
Guru
bersama siswa membuat urutan peristiwa baru yang berbeda dari cerita yang
telah di bacakan di depan kelas.
Tahap Mengembangkan
9.
Guru
bersama siswa membuat tema baru.
10. Guru bersama siswa mengembangkan tokoh
baru, latar baru dan peristiwa baru.
11. Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok.
12. Setiap kelompok di beri sebuah kotak yang
isinya berbeda, namanya “Korita”.
13. Siswa membuka kotak tersebut dan
mendiskusikan kepada teman keompoknya.
14. Setiap kelompok menyusun karangan sesuai
dengan isi kotak tersebut dan sesuai dengan yang di contohkan guru
sebelumnya.
15. Setiap kelompok menempel hasil karangan
nya di papan tulis dan menjelaskan isi karangan tersebut.
16. Guru menilai karangan pada setiap
kelompok.
|
40
menit
|
|
||
|
||
|
||
Penutup
|
a.
Bersama – sama dengan peserta
didik menyimpulkan pelajaran yang didapat
b.
Melakukan penilaian
mengenai pembelajaran yang telah dilakukan
c.
Menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah dilakukan.
d.
Tindak lanjut dengan
memberi tugas rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya
|
10 enit
|
Pada kegiatan inti yang pertama
dilakukan guru ialah menjelaskan tentang menulis karangan. Setelah itu guru
menunjukkan kepada siswa cerita tentang s Kancil dan Buaya. Dengan cerita itu
guru menunjuk salah satu siswa untuk membacakan cerita tersebut, setelah itu
bersama-sama guru menganalisis cerita tersebut mencari 5W+1H. Kegiatan tersebut
merupakan tahap meniru. Setelah itu dilanjutkan dengan tahap mengolah , dalam
tahap ini guru menganalisis lebih dalam tentang tokoh, latar, alur dalam cerita
si kancil dan buaya. Lalu guru bersama siswa mendiskripsikan watak tokoh yang
telah ditentukan. Setelah itu guru bersama siswa mulai membuat alur cerita
baru. untuk tahapselanjutnya yaitu tahap mengolah disini guru bersama siswa
membuat tema baru dan menambahkan tokoh baru latar baru dan peritiwa baru. Guru
mulai membagi siswa menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok diberi kotak yang
isinya cerita berbeda. Lalu siswa mendiskusikan cerita yang ada didalam kotak.
Selanjutnya siswqa mulai menambahkan alur, tema, tokoh,dan peristiwa baru.
Setelah selesai siswa menempelkn hasil karangannya dan mendiskusikannya didepan
kelas.
B.
Pengembangan materi
ajar pada materi menulis karangan
Dalam pembelajaran ini kami menggunakan
media “Korita” (Kotak cerita kita). Korita dibuat dari kardus bekas yang di
bentuk dengan kreatifitas guru dan di hias secara menarik sesuai dengan
tingkatan siswa. Kemudian di dalam kotak itu di isi cerpen dengan berbagai
macam judul, kemudian siswa mengamati isi dalam kotak tersebut kemudian mulai
menyusun karangan sesuai dengan gambar atau teks yang ada dalam kotak tersebut.
Setelah selesai, siswa menempelkan
hasil karyanya kemudian menceritakan unsure-unsur apa saja yang ada dalam hasil
karya yang telah dibuat. Sebelumnya guru terlebih dahulu memberi contoh
bagaimana cara menyusun karangan dengan menggunakan metode 3M agar siswa dapat mengerti
dan memahami langkah-langkahnya.
Contoh:
Bacalah perintah di bawah ini!

1.
Identifikasilah
unsur-unsur (siapa,kapan,bagaimana,dimana, dan mengapa) dalam cerpen yang telah
Anda baca!
Jawab:
a. Siapa :
Kancil dan Siput
b. Kapan :Pagi
Hari
c. Bagaimana :Kancil
dan Siput lomba lari.
d. Dimana :Pinggir
kali dan Hutan.
e. Mengapa :Kancil
mengejek siput merangkak lambat.
2.
Tambahkan
unsur-unsur yang telah anda identifikasi untuk melengkapi cerpen tersebut!
a.
Tokoh :
·
Kancil,
watak tokoh: Sombong
·
Siput,
watak tokoh : Cerdik
·
Singa,
watak tokoh : Bijaksana,adil.
b.
Alur : Maju
·
Kancil
bertemu siput di kebun Pak Tani
·
Kancil
mengejek siput
·
Kancil
mengajak siput lomba lari di sungai.
·
Lomba
lari itu di pimpin oleh seekor Singa.
·
Siput
membuat strategi dengan teman-teman nya untuk mengalahkan Kancil.
·
Siput
dan teman-teman nya berbaris di pinggiran sungai.
·
Siput
memenangkan lomba lari itu.
3.
Kembangkan
cerpen tersebut menjadi sebuah paragraph!
KANCIL DAN SIPUT LOMBA LARI
Di pagi hari yang cerah kancil sedang berjalan-jalan
di kebun Pak Tani yang di penuhi dengan sayur-sayuran dan buah-buahan yang
segar. Kemuad di pertengahan kebun Kancil bertemu dengan Siput yang sedang
merangkak dengan sangat lambat sekali.
Kancil : “Hai
siput, kenapa jalanmu lambat sekali, tidak seperti aku?” hahahaha
(Kancil menyapa Siput dan tertawa mengejek Siput).
Siput :
“Kenapa kamu menertawakanku?” (Jawab Siput heran).
Kancil : “Ah..
tidak apa-apa, bagaimana kalau kita omba ari saja.”
Siput : “Ok,,
siapa takut.” (Menjawab tantangan Kancil dengan lantang).
Keesokan harinya semua penghuni Hutan datang
berbondong-bondong menuju Sungai tempat untuk Kancil dan Siput akan mengadakan
lomba lari. Si raja Hutan yaitu Singa ia dipilih untuk menjadi juri pada
perlombaan tersebut.
Kancil : “Kau
sudah siap Siput kecil?”
Siput : “Aku
siap melawanmu”
Singa :
(Memberi tanda untuk memulai lomba) “Siap… sedia,,, mulaii..!!!!
Kancil pun mulai berlari dengan sekencang-kencangnya.
Namun karena dia berlari dengan sangat bersemangat ketika di tengah perjalanan
dia merasa sangat lelah sekali kemudian dia tertidur di bawah pohon yang sangat
sejuk. Kemudian seteah beberapa lama kancil pun terbangun dan dia sadar bahwa
tadi sedang lomba ari dengan siput, ia pun berlari dengan kencang mengejar
siput yang sudah hamper sampai di garis finish. Ternyata lomba itu di menangkan
oleh siput karena sebelumnya siput dan teman-temannya sudah membuat strategi
untuk mengalahkan Kancil yaitu semua siput berbaris di pinggir sungai dari
garis start sampai garis finish.
Dari kegiatan
diatas, penulis menggunakan metode 3 M yaitu meniru, mengolah, da mengamangkan
atau dapat juga disebut juga dengan metode limit,
process and develop (litoslop). Penulis menggunakan metode 3M ini karena
memudahkan siswa untuk memulai membuat karangan dengan baik.
Kelebihan
dari metode ini yaitu:
1. Siswa
dapat mengetahui unsur-unsur instrinsik apa saja yang ada di dalam suatu cerita.Contohnya:
alur,penokohan,amanah,dan lain-lain.
2. Siswa dapat menirukan unsur-unsur yang terkandung di
dalam suatu cerita setelah mengetahui unsure-unsur apa saja yang ada di
dalamnya.
3. Siswa dapat mengolah unsur-unsur yang terkandung di
dalam sebuah cerita setelah mengetahui unsure-unsur apa saja yang ada di
dalamnya.
4. Siswa dapat mengembangkan unsur-unsur yang
terkandung di dalam suatu cerita.Siswa dapat mengembangkannya sesuai dengan
imajinasi mereka, salah satu contohnya yaitu siswa dapat mengembangkan penokohan
sesuai dengan tokoh dan di kembangkan sesuai dengan imajinasi mereka.
Kekurangan
dari metode ini yaitu:
1.
Siswa mengalami
kesukaran apabila mereka tidak dapat mengembangkan cerita sesuai dengan
kata-kata mereka sendiri.
2.
Siswa cenderung meniru
cerita yang sudah ada.
3.
Siswa kurang bisa
mengembangkan cerita sesuai dengan imajinasi mereka.
C.
Variasi penilaian
penerapan materi ajar pada menulis karangan
1.
Pengertian Penilaian
Menurut
Depag yang dikutip Sridadi
(2007) penilaian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan berbagai informasi
secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang
telah dicapai oleh siswa melalui kegiatan belajar mengajar yang ditetapkan
sehingga dapat dijadikan dasar untuk menentukan langkah selanjutnya. Penilaian (assessment)
adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk
memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau
ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab
pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik.Hasil penilaian dapat berupa nilai
kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa
angka).
2.
Macam-macam Penilaian
Macam-macam
atau teknik penilaian yang dimaksud antara lain melalui tes, observasi, penugasan,
inventori, jurnal, penilaian diri, dan penilaian antarteman yang sesuai dengan karakteristik kompetensi
dan tingkat perkembangan peserta didik.
a. Tes adalah pemberian sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat benar atau
salah. Tes dapat berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes
kinerja. Tes tertulis adalah tes yang menuntut peserta tes memberi jawaban
secara tertulis berupa pilihan dan/atau isian.Tes yang jawabannya berupa
pilihan meliputi pilihan ganda, benar-salah, dan menjodohkan. Sedangkan tes
yang jawabannya berupa isian dapat berbentuk isian singkat dan/atau uraian. Tes
lisan adalah tes yang dilaksanakan melalui komunikasi langsung (tatap muka)
antara peserta didik dengan pendidik. Pertanyaan dan jawaban diberikan secara
lisan.Tes praktik (kinerja) adalah tes yang meminta peserta didik melakukan
perbuatan/mendemonstasikan/ menampilkan keterampilan.
Dalam
rancangan penilaian, tes dilakukan secara berkesinambungan melalui berbagai macam
ulangan dan ujian. Ulangan meliputi ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Sedangkan ujian terdiri
atas ujian nasional dan ujian sekolah.
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk melakukan
perbaikan pembelajaran, memantau kemajuan dan menentukan keberhasilan belajar
peserta didik.
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetens dasar
(KD) atau lebih.
Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 –9
minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangantengah semester meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester. Cakupan
ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua
KD pada semester tersebut. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik pada akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik pada akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan
sistem paket. Cakupan ulangan kenaikan kelas meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada semester genap. Ujian adalah kegiatan yang
dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan
prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.
Ujian nasional adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta
didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional
Pendidikan.
Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta
didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas
prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan
pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan pada ujian sekolah adalah mata pelajaran pada kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional,
dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama
dan akhlak mulia, serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
b. Observasi adalah
penilaian yang dilakukan melalui pengamatan terhadap peserta didik selama
pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran. Observasi
dilakukan untuk mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan
kompetensi yang dinilai, dan dapat dilakukan baik secara formal maupun
informal. Penilaian observasi dilakukan antara lain sebagai penilaian akhir
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, serta
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
c. Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik baik secara perorangan maupun
kelompok. Penilaian penugasan diberikan untuk penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur, dan dapat berupa praktik di laboratorium,
tugas rumah, portofolio, projek, dan/atau produk.
d. Portofolio
adalah kumpulan dokumen dan karya-karya peserta didik dalam bidang tertentu
yang diorganisasikan untuk men tahui minat,perkembangan prestasi, dan
kreativitas peserta didik (Popham, 1999). Bentuk ini cocok untuk mengetahui
perkembangan unjuk kerja peserta didik dengan menilai bersama karya-karya atau
tugas-tugas yang dikerjakannya. Peserta didik dan pendidik perlu melakukan
diskusi untuk menentukan skor. Pada penilaian portofolio, peserta didik dapat menentukan
karya-karya yang akan dinilai, melakukan penilaian sendiri kemudian hasilnya
dibahas. Perkembangan kemampuan peserta didik dapat dilihat pada hasil
penilaian portofolio. Teknik ini dapat dilakukan dengan baik apabila jumlah
peserta didik yang dinilai sedikit.
e. Projek adalah tugas
yang diberikan kepada peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Peserta didik
dapat melakukan penelitian melalui pengumpulan, pengorganisasian, dan analisis
data, serta pelaporan hasil kerjanya. Penilaian projek dilaksanakan terhadap
persiapan, pelaksanaan, dan hasil.
f. Produk (hasil karya) adalah penilaian yang meminta peserta didik menghasilkan
suatu hasil karya. Penilaian produk dilakukan terhadap persiapan,
pelaksanaan/proses pembuatan, dan hasil.
g. Inventori merupakan
teknik penilaian melalui skala psikologis yang dipakai untuk mengungkapkan
sikap, minat, dan persepsi peserta didik terhadap objek psikologis.
h. Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi informasi hasil pengamatan terhadap kekuatan dan kelemahan
peserta didik yang berkait dengan kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta
didik yang dipaparkan secara deskriptif.
i.
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk menilai dirinya sendiri mengenai berbagai hal. Dalam
penilaian diri, setiap peserta didik harus mengemukakan kelebihan dan
kekurangan dirinya secara jujur.
j.
Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik mengemukakan
kelebihan dan kekurangan temannya dalam berbagai hal secara jujur.
Dari
beberapa penilaian diatas, maka peniaian yang sesuai untuk metode 3 M yaitu meniru,
mengolah, dan mengembangkan (Metode Litoslop) yaitu dengan tes praktik
(kinerja), penugasan, produk (hasil karya). Ketiga penilaian tersebut sesuai
dengan metode 3 M karena pada metode 3 M ini berkaitan dengan menuis suatu
karangan dari cerita yang telah diberikan oleh guru.
Penilaian
dari metode 3 M yaitu meniru, mengolah, dan mengembangkan atau dapat juga
disebut dengan Metode Litoslop yaitu tes praktik
(kinerja) yaitu tes yang meminta peserta didik
melakukan perbuatan/mendemonstasikan/ menampilkan keterampilan. Peserta didik diminta untuk menampilkan
hasil karya drai suatu cerita yang sudah tersedia kemudian dikembangkan menurut
kemampuan peserta didik. Seain itu peserta didik juga
diberikan suatu penugasan yaitu pemberian tugas kepada peserta didik baik secara kelompok. Penilaian
penugasan diberikan untuk penugasan keompok untuk menghasikan suatu
hasil karya yang berupa keterampilan berperan sesuia dengan kemampuan peserta
didik. Dan dari metode 3 M ini juga terdapat penilaian produk (hasil karya) adalah penilaian yang meminta peserta didik menghasilkan
suatu hasil karya. Penilaian produk meiputi sejauh mana peserta didik
dapat meniru, mengoah, dan mengembangkan hasil karya dari suatu cerita yang
sudah disediakan kemudian dikembangkan sesuai dengan kemampuan peserta didik.
3.
Wujud Instrumen
Penilaian Metode 3M (Metode Litoslop)
a.
Alur
b.
Pengembangan
c.
Penokohan
d.
Amanat
e.
Kesesuaian Judul
f.
Diksi
4.
Pedoman Penilaian
NO
|
Kriteria
|
Skor
|
Keterangan
|
1
|
Alur
|
50
|
|
2
|
Pengembangan
|
50
|
|
3
|
Penokohan
|
40
|
|
4
|
Amanat
|
30
|
|
5
|
Kesesuaian
Judul
|
20
|
|
6
|
Diksi
|
10
|
|
1.
Alur
Skor
|
Keterangan
|
50
|
Jelas,tersusun dengan baik.
|
40
|
Jelas, tapi kurang tersusun.
|
30
|
Kurang jelas, kurang tersusun
|
20
|
Kurang jelas, tidak tersusun
|
10
|
Tidak jelas, kurang tersusun
|
2.
Pengembangan
Skor
|
Keterangan
|
50
|
Baik dan jelas pengembangannya.
|
40
|
Baik tetapi kurang di kembangkan.
|
30
|
Kurang di jelaskan pengembangan unsur-unsurnya.
|
20
|
Pengembangannya sangat sedikit.
|
10
|
Tidak ada pengembangan dari unsure-unsur.
|
3.
Penokohan
Skor
|
Keterangan
|
50
|
Baik, jelas penokohannya.
|
40
|
Baik, kurang di kembangkan.
|
30
|
Kurang di jelaskan penokohannya.
|
20
|
Tokohnya tidak jelas.
|
10
|
Tidak ad penokohan.
|
4.
Amanat
Skor
|
Keterangan
|
50
|
Jelas,amanatnya.
|
40
|
Jelas, tapi tersirat
|
30
|
Kurang jelas, hanya tersirat.
|
20
|
Kurang jelas.
|
10
|
Tidak ada amanatnya.
|
5.
Kesesuaian
Judul
Skor
|
Keterangan
|
50
|
Jelas sesuai dengan isi.
|
40
|
Jelas, susunannya kurang baik.
|
30
|
Kurang sesuai dengan isi.
|
20
|
Kurang jelas,kurang sesuai dengan isi.
|
10
|
Tidak sesuai dengan isi.
|
6.
Diksi
Skor
|
Keterangan
|
50
|
Tidak ada kesalahan.
|
40
|
Kurang dari lima kesalahan.
|
30
|
Antara 5-8 kesalahan.
|
20
|
Terdapat 10-15 kesalahan.
|
10
|
Banyak kesalahan.
|
Jumlah Nilai:
Jumah skor keseluruhan X 10
20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar